IGTKI-Jawa Timur – Balita singkatan dari (anak) bawah lima tahun, harus diperhatikan karena akan berpengaruh pada perkembangan mental dan fisiknya. Tidak hanya aktivitas fisik saja, jam tidur dan screentime, harus diatur sesuai dengan usianya. Dilansir dari laman CNN, World Health Organization (WHO) melalui United Nations Public Helath Agency, memberikan petunjuk bagi para orang tua, cara mengatur jadwal harian anak dengan dengan aktivitas fisik, bermain dan waktu tidurnya.
Petunjuk cara mengatur jadwal anak ini dibuat berdasarkan ulasan sistematik yang dipublikasikan, tentang manfaat kesehatan dari aktivitas fisik, tidur dan screentime pada balita. Balita yang kurang aktivitas fisik, banyak tidur dan banyak screentime akan membuat anak lebih beresiko menderita kelebihan berat badan, perkembangan mental yang terganggu, dan masih banyak lagi.
Berikut, 4 cara mengatur jadwal harian anak usia balita seperti yang disampaikan oleh WHO.
Waktu Tidur/Istirahat
orang tua berperan penting dalam menentukan pembagian waktu bagi bayi. Lewat pedoman petunjuk mendidik anak ini, WHO mengatakan untuk tidak kaku dengan pembagian waktu tidur. Terkait jam tidur bayi, terutama bayi usia di bawah 3 bulan, disarankan untuk mendapatkan waktu tidur berkualitas mulai dari 14 hingga 17 ham sehari, termasuk tidur siang. Dan, untuk bayi yang berusia 4 hingga 11 bulan, disarankan untuk mendapat waktu tidur berkualitas selama 12 hingga 16 jam.
Aktivitas
seiring bertambahnya usia bayi, maka akan semakin berkurang jam tidurnya. Untuk balita berusia 1 hingga 2 tahun disarankan untuk memiliki waktu tidur yang berkualitas selama 11 hingga 14 jam sehari. Sedangkan untuk aktivitas fisik, anak dalam kelompok usia ini disarankan untuk memiliki 180 menit, atau 3 jam. Aktivitas fisik yang cocok untuk anak usia 1 hingga 2 tahun ialah dengan mengajak mereka ke taman bermain, atau membiarkan anak bermain dengan mainannya di rumah.
Dampingi putra/putri
Mainan yang diberikan untuk anak kelompok usia ini tidak boleh sembarangan, dan yang terpenting adalah jangan memberikan anak screentime terlalu lama lewat pedoman petunjuk mendidik anak usia di bawah 5 tahun ini, WHO merekomendasikan untuk membatasi screentime pada anak usia 1 hingga 2 tahun. Dengan lama screentime yang hanya 1 jam sehari. Screentime berlaku tidak hanya gadget saja, tapi juga TV dan layar PC.
Semakin bertambahnya usia anak, maka kemampuannya dalam mempelajari hal-hal baru akan ikut berkembang. Walau begitu, pemberian screentime pada anak kelompok usia 3 hingga 4 tahun, harus tetap dibatasi. Cara mendidik anak dengan screentime akan sangat berpengaruh pada kesehatan fisik dan mentalnya. Seperti yang kita tahu, zaman semakin berkembang dan hampir semua teknologi menggunakan layar. Untuk mengantisipasi ketergantungan anak pada gadget, orang tua harus tegas dalam pemberian screentime.
Tidak hanya soal screentime saja, waktu tidur anak kelompok usia ini juga disarankan dalam pedoman cara mendidik anak dari WHO. Disarankan anak usia 3 hingga 4 tahun untuk mendapatkan waktu tidur sebanyak 10 hingga 13 jam sehari, termasuk jam tidur siangnya.
Sedangkan untuk aktivitas fisik, anak kelompok usia ini disarankan untuk mendapat 180 menit. Dan, menambah 60 menit untuk aktivitas fisik yang melibatkan gerak fisik yang lebih berat, seperti berlari dan olahraga ringan lainnya.
Ikuti pola pikir anak
Cara mendidik anak sejak balita lainnya adalah dengan mengikuti pola pikir si kecil. Memang sangat mudah untuk merasa kesal saat si kecil membuat seisi rumah berantakan. Hari ini si kecil menggambar seluruh dinding rumah dengan krayon, lalu keesokannya menyebarkan mainan tanpa membereskannya lagi. Anda tentu pusing dibuatnya.
Namun ingat, pola pikir Anda tentu berbeda dengan pola pikir si kecil. Mungkin bagi Anda membereskan mainan adalah hal yang mudah dan dapat cepat diselesaikan, tapi belum tentu untuk si kecil.
Jadi, cobalah untuk mengikuti pola pikir anak. Pada anak seusianya, hal-hal seperti itu memang menjadi kegiatan yang menyenangkan. Ingat pula bahwa Anda pun melakukan hal yang sama saat seusianya. Ini karena usia balita adalah masa ketika si kecil belajar dan mengenal apa yang ada di sekitarnya.
Jadi, alih-alih kesal karena si kecil tidak mau disuruh untuk membereskan mainnanya. Anda bisa ikut membantu membereskan mainan tersebut dan memberi contoh yang baik padanya. Beri tahu ia jika hal ini penting untuk dilakukan dan adalah tugasnya. Dengan begitu, ia lama-kelamaan akan terbiasa untuk melakukannya. Jangan lupa berikan si kecil pujian jika ia berhasil membereskan mainannya sendiri.
itu lah beberap tips mendidik anak usia balita. yang terpenting adalah luangkan waktu untuk anak anda, karena pemberi ilmu pertama yang dilihat oleh anak adalah orang tua.-
sumber : parenting.dream.co.id & hellosehat.com