IGTKI-JAWA TIMUR – Pada massa ini, penggunaan tehnologi seperti halnya, Gadget, Televisi ataupun yang lain sudah menjadi hal yang umum. baik hal tersebut dari kalangan anak-anak sampai muda dan Tua. selain itu juga penggunaan tehnologi tersebut juga sudah menjadi tuntutan dikehidupan sehari-hari, karena tehnologi juga yang semakin maju dan berkembang setiap harinya. Meskipun demikian, beberapa penelitian menunjukkan dampak negatif dari penggunaan gadget yang berlebihan pada usia dini, seperti gangguan konsentrasi, keterlambatan hingga gangguan bahasa, dan masalah emosional (seperti temper tantrum berlebihan dan ketergantungan/kecanduan gadget).
Oleh sebab itu, meskipun gadget dapat digunakan untuk mempermudah kita dalam menenangkan anak atau mengalihkan perhatian anak agar tidak bosan, namun kita sebaiknya menggunakan gadget secara bijaksana sesuai usia anak. Aplikasi permainan ataupun tontonan edukasi itu baik, tapi bukan media terbaik bagi anak belajar. Otak kita dirancang untuk belajar secara optimal dengan interaksi dengan sekitar kita, baik dengan orang ataupun benda/alam di sekitar kita. Terlebih pada anak-anak, proses belajar akan semakin optimal ketika melibatkan seluruh inderanya (multi sensory).
Apabila anak dibiasakan untuk belajar menyibukkan diri dengan membaca buku atau memainkan permainan non gadget, maka ia akan terbiasa dan cukup terhibur akan hal tersebut. Apabila anak terpapar gadget terlalu dini, terlebih secara berlebihan, maka hal lain di luar gadget akan terasa membosankan baginya, karena tidak semenarik dan semudah menggunakan gadget.
Anak-anak di bawah 3 tahun masih membutuhkan pendampingan penuh dari orang dewasa, sehingga apabila harus bepergian pastikan dan susunlah strategi agar anak ibu tetap ada yang mendampingi secara penuh ketika membaca atau bermain non gadget.
Cara terbaik untuk mendidik anak adalah dengan kepribadian terbaik orang tua
karena anak akan mencontoh banyal hal dari orang tua
ASHA (American Speech-Language-Hearing Association) menyarankan durasi maksimal penggunaan gadget dalam sehari sesuai usia anak, yaitu:
- 0-2 tahun (0 menit/hari), kecuali video call itupun sebaiknya tetap dibatasi durasi, dan pergerakan gambar lawan bicara.
- 2-3 tahun (30 menit/ hari)
- 3-4 tahun (1 jam/hari)
- 4-5 tahun ( 60-90 menit/hari)
Anak dengan usia 2 tahun cukup memperkenalkan penggunaan gadget sebagai media edukasi tambahan. Dengan catatan, akumulasi maksimal durasi yang disarankan adalah 30 menit, namun pada penerapannya, diharapakan paparan yang diberikan sebaiknya tidak terlalu lama, namun frekuensi lebih sering.
Contoh, 3-5 menit video lagu pada pagi hari atau suatu kesempatan, lalu 3-5 menit di siang hari, dst. Selain itu sebaiknya ketika menggunakan gadget anak tetap dalam pendampingan orangtua, jadi gadget benar-benar hanya menjadi media untuk orangtua mengajarkan anak sesuatu. Contohnya kalaupun ibu benar-benar ingin menggunakan video lagu, maka bernyanyilah bersama anak ketika menonton video lagu, atau bertanya mengenai gambar yang ada di video, dan lain-lain.
Apabila memungkinkan pilihlah aplikasi yang tidak terlalu banyak pergerakan gambar yang cepat seperti video, permainan perang-perangan, balap mobil, dan lain sebagainya. Permainan yang dipilih pun sebaiknya yang menunjang untuk belajar konsep seperti pengenalan warna, konsep banyak sedikit, angka, permainan memori, puzzle, dan lain sebagainya.
itulah tadi tips pembelajaran sekaligus pengenalan tehnologi pada anak-anak kita. hal paling utama dan penting adalah segala kegiatan anak harus sesuai dan ada pengawasan dari kita yang lebih tua, terutama orang tua. semoga anak – anak kita nantinya bisa bermanfaat bagi negara, nusa dan bangsa Indonesia.
sumber: Schoolofparenting.id